Memahami Apa Itu Sistem Pendidikan – Apa pengertian dari sistem pendidikan nasional? Bagaimana fungsi, visi dan misi, serta susunan sistemnya? Mari pelajari lebih jauh dalam pembahasan berikut!
Pendidikan merupakan sektor yang penting untuk diperhatikan oleh setiap negara. Mengapa begitu? Pasalnya, pendidikan mampu membangun kemampuan, membentuk budi pekerti, serta mencerdaskan manusia.
Tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas, kestabilan bangsa akan terganggu. Maka dari itu, dibutuhkan sistem pendidikan dalam lingkup nasional untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Apa itu sistem pendidikan nasional? Adakah undang-undang yang mengaturnya? Bagaimana fungsi, visi, misi, beserta komponen-komponen pentingnya? Anda bisa simak dalam penjelasan berikut ini.
Apa Itu Sistem Pendidikan Nasional?
Sistem pendidikan nasional merupakan upaya terencana dalam mewujudukan proses dan suasana pembelajaran supaya pelajar aktif dalam mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu, Dengan sistem pendidikan, diharapkan peserta didik memiliki kecerdasan, akhlak, pengendalian diri, maupun keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, maupun negara.
Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan Indonesia telah diatur dalam undang-undang. Ketentuan negara tersebut berapa UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang disahkan oleh presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
Berdasarkan undang-undang ini, pendidikan semestinya di laksanakan secara adil, demokratis, serta tidak mendiskriminasi.
Edukasi harus menjunjung tinggi nilai budaya, nilai keagamaan, dan nilai HAM, dan kemajemikan bangsa. Tak hanya itu, sistem pendidikan pemberdayaan dan pembudayaan manusia juga wajib memberikan teladan yang baik, meningkatkan kreativitas, serta membangun niat.
Apa Fungsinya?
1. Mengembangkan kemampuan
Sistem pendidikan memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan diri. Selain itu, Setiap manusia yang mempunyai kemampuan menjadikannya unggul di antara manusia lain.
Berkat adanya kemampuan yang ditempa dengan baik, manusia bisa lebih termotivasi untuk mencapai tujuan hidup. Selain itu, keahlian akan membuka kesempatan lebih lebar di berbagai bidang.
Ketika manusia dihadapkan dengan masalah, kemampuan akan membantu mereka dalam melewati rintangan tersebut. Hal ini termasuk ketika terjadi perubahan yang tak terduga, manusia yang mempunyai kemampuan dan bisa memanfaatkannya secara tepat cenderung mampu menghadapi perubahan dengan baik. Pada akhirnya, kemampuan membuat seseorang lebih percaya diri.
2. Membentuk karakter
Tak hanya mengembangkan kemampuan, manusia juga memerlukan karakter untuk menjalani hidup. Karakter tidak hanya memengaruhi diri sendiri, tetapi juga berdampak pada lingkungan di sekitarnya. Sistem pendidikan berfungsi membentuk karakter manusia ke arah yang lebih baik.
Dengan memiliki karakter yang positif, manusia bisa menjadi lebih siap dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi rintangan.
Selain itu, moral dan mental yang di bentuk dengan sistem pendidikan yang tepat juga berguna dalam pengambilan keputusan atau tanggung jawab. Berikutnya, pembentukan karakter yang kuat mampu membantu membangun generasi yang berintegritas.
Bagaimana Visi dan Misinya?
Visi Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional mempunyai visi, yakni mewujudkan sistem yang di jadikan sebagai pranata sosial nan berwibawa dan kuat demi pemberdayaan seluruh warnga negara Indonesia. Hasilnya, pendidikan nasional akan mencetak manusia yang memiliki kualitas sehingga aktif dan mampu menghadapi perubahan zaman.
Baca Juga : 8 Cara Kepala Sekolah Meningkatkan Mutu Pendidikan
Misi-Misi Pendidikan Nasional
Berdasarkan visi di atas, di buatlah misi-misi pendidikan nasional, antara lain,
1. Memberikan fasilitas dan membantu perkembangan potensi anak bangsa sejak usia dini hingga akhir hayat secara utuh demi terwujudnya masyarakat belajar.
2. Mengusahakan pemerataan dan perluasan peluang untuk mendapatkan edukasi yang berkualitas bagi seluruh rakyat negeri.
3. Memajukan akuntabilitas dan profesionalisme setiap lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan keterampilan, sikap, pengalaman, nilai, dan ilmu pengetahuan berbasis standar nasional maupun internasional.
4. Memberdayakan keikutsertaan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan atas dasar prinsip otonomi dalam konteks NKRI.
5. Meningkatkan kualitas proses edukasi dan kesiapan masukan untuk memaksimalkan pembangunan budi pekerti yang bermoral.
Jenjang, Jenis, dan Jalur dari Program Pendidikan Nasional
Berikut adalah komponen-komponen yang membangun sistem pendidikan di Indonesia:
Jenjang Program Pendidikan Nasional
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 8, sistem pendidikan Indonesia memiliki tingkatan yang di sesuaikan dengan level perkembangan peserta didik, kemampuan yang di tingkatkan, dan tujuan yang hendak di raih. Berdasarkan peraturan hukum tersebut, jenjang pendidikan di bagi menjadi tiga, yakni
1. Pendidikan dasar
Jenjang yang menjadi basis untuk meneruskan ke pendidikan menengah. Pendidikan dasar bisa berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Adapun jenjang yang setara dalam bentuk lain, misalnya Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
2. Pendidikan menengah
Berikutnya, ada jenjang lanjutan dari pendidikan dasar yang terbagi atas pendidikan umum dan kejuruan. Contoh bentuk dari pendidikan menengah, antara lain, Madrasah Aliah (MA), Madrasah Aliah Kejuruan (MAK), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
3. Pendidikan tinggi
Jenjang pendidikan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan mencakup beberapa program pendidikan. Sebut saja, diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis.
Jenis-Jenis Program Pendidikan Nasional
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 9, sistem pendidikan Indonesia ialah kelompok yang berbasis pada kespesifikan tujuan pendidikan dari suatu entitas. Jenis-jenis program pendidikan nasional, meliputi
1. Pendidikan umum
Pendidikan dasar dan menengah yang mengkhususkan perluasan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk meneruskan ke tahap yang lebih tinggi.
2. Pendidikan keagamaan
Pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi yang menyiapkan peserta didiknya berperan dengan penguasaan ilmu pengetahuan agama atau menjadi ahli ilmu agama.
3. Pendidikan akademik
Pendidikan tinggi dengan program sarjana atau pascasarjana yang di tujukan untuk menguasai disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidikan vokasi
Pendidikan tinggi yang menyiapkan peserta didiknya untuk memperoleh pekerjaan dengan keterampilan terapan tertentu. Oleh karena itu, Pendidikan ini setara dengan sarjana.
5. Pendidikan kejuruan
Pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didiknya untuk memiliki profesi di bidamg terterntu.