Pendidikan atau Pengalaman – Perdebatan mana yang lebih penting antara pendidikan atau pengalaman kayanya nggak pernah berhenti ya, guys!
Pasalnya, kedua hal ini rasanya sangat berkaitan. Ada yang bilang untuk dapat di terima di perusahaan besar, kamu harus menempuh pendidikan tinggi di universitas terbaik.
Nyatanya, ada pula loh perusahaan yang tidak peduli dengan pendidikan calon karyawan mereka. Yang terpenting, bagaimana skill dan pengalaman mereka sebelumnya di dunia kerja.
Lantas, mana sebenarnya yang lebih penting pendidikan atau pengalaman?
Bergelar Akademik Dianggap Lebih Siap Kerja, Benarkah?
Seringkali orang berpendapat bahwa pendidikan tinggi nggak menjamin seseorang piawai dalam bekerja. Jadi, masih perlukah kita mengejar gelar akademik?
Jawabannya, perlu. Mengapa? Karena menempuh pendidikan pada dasarnya bukan hanya mendapatkan gelar saja, melainkan mengubah pola pikir dan cara pandang kita terhadap sesuatu.
Kata John Dewey, pendidikan itu bukan untuk mempersiapkan hidup, tapi bagaimana pendidikan itu bisa menolong seseorang untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Meski anggapan bahwa pendidikan tidak menentukan masa depan, tapi survei membuktikan bahwa pendidikan masih menjadi salah satu aspek yang pertama kali di lihat recruiter saat melamar kerja lho, guys!
Rendahnya Pendidikan Tenaga Kerja di Indonesia
Jika pendidikan jadi salah satu aspek penting dalam proses rekrutmen pekerja, bagaimana nasib mereka yang putus sekolah dan berpendidikan rendah?
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengeluhkan rendahnya tingkat pendidikan mayoritas pekerja di Indonesia. Sebab rendahnya tingkat pendidikan memicu sejumlah masalah atas ketenagakerjaan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 49,39 juta pekerja Indonesia di dominasi mereka yang berpendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah pada Agustus 2021.
Rendahnya tingkat pendidikan ini pada akhirnya berimbas pada kualitas tenaga kerja. Akibatnya, pekerja Indonesia sulit bersaing di pasar tenaga kerja dan semakin banyak pengangguran.
Makanya, nggak heran kalau pengangguran sekarang ini di dominasi kalangan dari rentang usia 15 sampai 24 tahun.
Baca Juga : Manfaat Pendidikan Setiap Individu, Mengurangi Kemiskinan
Pentingnya Pengalaman Dalam Dunia Kerja
Dear fresh graduate, pernahkah kamu merasa setiap kali wawancara kerja, recruiter menanyakan pengalaman kerja maupun magang yang pernah kamu jalani? Tahu nggak alasannya kenapa?
Yups, memang benar bahwa beberapa recruiter cenderung ingin melihat bagaimana sistem, pola dan posisi pengalaman kerja kamu sebelumnya dengan posisi yang di butuhkan di perusahaan mereka.
Dilansir dari Flex Jobs, studi dari Harvard Business School menemukan bahwa 37% recruiter menilai pengalaman sebagai kualifikasi paling penting yang harus di miliki pelamar, bukan pendidikan.
Beberapa perusahaan terkemuka seperti Google, Netflix, Tesla, IBM, Hilton, dan Apple juga telah mengubah pola pikir mereka tentang persyaratan gelar dalam rekruitmen pekerja. Faktanya, hampir setengah dari tenaga kerja Apple di AS termasuk orang-orang tanpa gelar empat tahun.
Pengalaman Kerja, Solusi Bagi Mereka Yang Tak Berpendidikan Tinggi
Studi McKinsey Global Institute, menemukan bahwa pengalaman kerja yang bermakna sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia. Secara umum, mereka tanpa gelar sarjana yang memulai pekerjaan bergaji rendah lebih bergantung pada pengalaman kerja.
Pengalaman kerja menyumbang 40 – 43% dari pendapatan rata-rata seumur hidup di Amerika Serikat, Jerman dan Inggris. Sedangkan di India, pengalaman kerja menyumbang 58% dari pendapatan rata-rata, di mana lebih sedikit orang yang memiliki pendidikan tinggi.